Jumat, 11 November 2016

Bisnis Parkir Yang Menjanjikan

Mayarakat Jakarta biasa berjumpa dengan kemacetan, dan gara-gara macet itulah sekarang ini sudah diberlakukan aturan dilarang parkir dibadan jalan atau mungkin larangan bagi siswa sekolah yang tidak memiliki SIM untuk membawa kendaraan ke  sekolah. Akibatnya, jalan udah mulai agak lancar walaupun belum begitu berkenaan dampak tujuannya.

Dalam kondisi  seperti ini, ide untuk memiliki bisnis lahan parkir yang mungkin bisa prospektif sehubungan dengan pemerintah tersebut. Ide ini berasal dari pengalaman saya sendiri, ketika masih duduk dibangku Sekolah Menengah. Pada saat tingkat 1,saya melihat siswa/i tingkat 3 boleh membawa kendaraan ,sampai pada saat saya naik ke tingkat 3 aturan larangan membawa kendaraan bagi siswa/i yang tidak memiliki SIM  diberlakukan.

Idenya adalah membuat sebuah lahan parkir untuk menampung kendaraan-kendaraan yang tidak bisa parkir dihalaman parkir sekolah. Kekuatan pasar dari bisnis parkir ini adalah LOKASI. Cari tempat regional yang memiliki banyak toko tapi kurang lahan parkir.

   
Take over tanah kosong atau gedung yang sudah ada. Jadikan sebagai gedung parkir dengan tarif yang sesuai.Dengan harga tanah jakarta yang cukup tinggi, peluang usaha ini hanya untuk korporasi yang berkantong tebal saja. Tapi jika kalian memang berjiwa entrepreneur, pasti bisa mengeksekusi ide bisnis ini dengan modal minim sekalipun. caranya....?

Tanah? anda bisa menawarkan kerjasama dengan pemilik tanah, bilang bahwa anda siap membangun gedung diatas tanah mereka dengan sistem bagi hasil.
Dana? setelah dapat copy surat tanah, anda cari investor. bilang ke investor, bahwa anda memiliki tanah siap bangun yang bisa dijadikan sebagai lahan gedung parkir. Dan tentu saja beserta dengan bisnis plan lengkapnya. Jika Investor setuju, maka jadilah anda memiliki bisnis dengan omzet puluhan juta rupiah perhari. Atau mungkin jika memiliki lahan yang cukup luas milik sendiri, eksekusinya adalah sebagai berikut :
Modal awal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, bisa dibawah Rp 1 juta, yaitu untuk meratakan lahan dan membuat portal sederhana. Untuk parkir rumahan, sistem tarif yang ditetapkan berkisar antara Rp 2000–Rp 7500. Waktunya dimulai dari pagi hari pukul 06:00 hingga pukul 20:00.

Secara teori, lahar parkir yang dialokasikan untuk sebuah motor membutuhkan luas lahan 1,5m² (0,75x2m). Artinya jika Anda memiliki lahan 25m² Anda bisa memuat sekitar 15 motor. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, dengan luas lahan yang sama, dan pengaturan yang jaraknya agak dekat, motor yang dimuat bisa mencapai 20 buah. Itu belum dihitung dengan turnover, atau tingkat pergantian parkirnya.

Pendapatan rata-rata yang bisa diperoleh dengan luas lahan tadi (25m²) adalah mulai dari Rp 100.000-Rp 150.000 per hari. Artinya, dalam sebulan omzet yang bisa diperoleh adalah sebesar Rp 3 juta–Rp 4,5 juta. Hal penting yang harus dijaga dalam bisnis lahan parkir adalah keamanan. Untuk itu, pastikan Anda memiliki sistem parkir berkarcis dengan petugas penjaga parkir yang bertugas bergantian.

Lokasi strategis yang pas untuk bisnis lahan parkir ini adalah disekitar lingkungan stasiun, perkantoran, terminal, dan mungkin sekitar lembaga pendidikan tingkat menengah keatas (SMA/SMK/MA).

Contoh Kasus  Penerapan bisnis lahan parkir rumahan adalah sebagai berikut :

Omset Parkir Rumahan di Sekitar Stasiun Depok Capai Rp 30 Juta/Bulan

3 Pemuda tampak duduk di atas motor yang sedang parkir di halaman rumah. Dari depan jalan di bagian atap rumah itu terlihat papan bertuliskan 'Penitipan Motor Ozi'.

Rupanya, para pemuda itu adalah para pekerja yang bertugas sebagai juru parkir rumahan di sekitar Stasiun Depok Lama. Adalah Yopi (48), bos 3 pemuda itu, pemilik usaha penitipan motor Ozi. Pria asli Depok ini mengaku memulai usaha pada 10 tahun lalu. Awalnya hanya puluhan motor yang bisa diitampung setiap harinya. Warga asli Depok ini mengatakan tahun 1987 dia memiliki usaha dagang. "Cuma pendapatannya enggak seberapa," tuturnya.

Pria bertumbuh tambun ini mengaku ide awal mencoba usaha parkir rumahan karena dia melihat peluang banyak motor yang diparkir di pinggir jalan. Motor-motor itu terlihat berantakan dan tidak dijaga dengan baik, hingga akhirnya tercetus ide usaha ini.

"Orang kan nyarinya yang enak, yang motornya nggak rusak, nggak kepanasan dan nggak kehujanan," ucap Yopi.Sebelumnya Yopi juga seorang juragan kontrakan, namun usaha kontrakan dirasa kurang menguntungkan. Akhirnya dia memutuskan merobohkan kontrakan itu dan mengubahnya menjadi lahan parkir.

"Lahan ini kan dulunya kontrakan ada 30 pintu, sebulan cuma Rp 200 ribu sewanya. Terus 2005 saya bongkar buat parkir," ucap Yopi.

Yopi yang memiliki lahan seluas 1000 meter ini mengaku bisa menampung sekitar 500 motor dalam sehari. Tarif yang dikenakan juga relatif murah yakni Rp 3.000 sekali parkir.
Dalam satu hari bos dengan delapan anak buah ini bisa meraup keuntungan Rp 1,5 juta. Dan sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 30 juta.

"Sehari 500 motor kali Rp 3.000 jadi Rp 1,5 juta, bersihnya Rp 1 jutalah sehari. Jadi sebulan Rp 30 juta," kata Yopi sumringah.Sekarang menurutnya banyak orang yang beralih ke usaha parkir rumahan. Menurut Yopi di sekitaran stasiun saja ada 16 tempat penitipan motor. Sebagian dari mereka merupakan asli warga Depok dan sebagian warga pendatang.
"Saya asli sini jadi tanahnya luas. Ada juga yang pendatang terus dia beli tanah dan dikelola," ucap Yopi.

Kini Yopi sudah memiliki 8 pegawai yang digaji dengan upah Rp 40 ribu per hari. Kosan dan makan ditanggung oleh mantan juragan kontrakan ini. Pelanggannya pun sudah ratusan.
"Pelanggan sudah ada yang tahunan. Nanti saya mau bikin tingkat biar bisa muat 1.000 motor" ujarnya.

Jadi untuk kalian yang ingin memulai usaha menjanjikan dengan modal cukup minimum dan lahan yang cukup luas , bisnis lahan parkir/penitipan motor mungkin bisa jadikan alternatif usaha yang menjanjikan untuk kedepannya .

Sumber :


Sabtu, 05 November 2016

Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia

Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu upaya atau suatu bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat disekitar daerah operasi perusahaan, yang tidak berorientasi pada keuntungan finansial melainkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kondisi masyarakat sekitar dalam rangka pemberdayaan dan pemenuhan hak masyarakat.

Djajadiningrat sebagaimana dikutip oleh Rudito (2004:42) menyatakan tujuan dan sasaran dari program CSR secara umum terutama dalam hal pengembangan masyarakat yaitu:

1.   Tujuan
  • Mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah terutama pada tingkat desa dan masyarakat  untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, budaya yang lebih baik di sekitar wilayah kegiatan perusahaan.
  • Memberikan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat.
  • Membantu pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi wilayah.
2.   Sasaran
  • Pengembangan dan peningkatan sarana atau fasilitas umum didasarkan pada skala prioritas dan potensi wilayah tersebut.
  • Pengembangan kelembagaan lokal disekitar wilayah operasi perusahaan.
  • Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi masyarakat dan pihak-opihak terkait yang berada di sekitar ilayah perusahaan.
  • Mendorong dan mengembangkan potensi-potensi kewirausahaan yang didasarkan pada sumber daya lokal .

Di Indonesia sendiri, CSR semakin menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007.

Berikut Pembahasan mengenai program CSR Perusahaan :

CSR DANONE AQUA




Tentang Aqua

Bicara air kemasan, orang Indonesia sudah terbiasa menyebut merek Aqua. Meski yang disodorkan kemudian adalah merek lain. Sebagai perusahaan pionir dalam produksi dan penjualan air kemasan, nama Aqua bukan saja menguasai brand image di mata konsumen di Indonesia melainkan juga sebuah nama perusahaan yang “tenar” ketika pemangku kepentingan, khususnya kalangan LSM, bicara soal kekeringan, konservasi dan privatisasi air.

AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri, unit usaha DANONE meliputi tiga kategori utama, yaitu minuman (AMDK dan minuman ringan non karbonasi),  dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalac), serta nutrisi medis. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yaitu, Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Berikut diantaranya beberapa program-program CSR Danone Aqua yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia:

1.   Program Air Bersih di NTT

Masih banyak daerah di Indonesia yang ke­sulitan mendapat akses air bersih. Pa­dahal, air bersih merupakan faktor pen­ting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa daerah di Nusa Tenggara Ti­mur masih banyak warganya yang me­ng­alami kelangkaan air bersih. Untuk men­dapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh seperti yang terjadi di salah satu desa di Timor Tengah Se­la­tan (TTS), Nusa Tenggara Timur . “Dibutuhkan satu jam untuk pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap harinya. Kelangkaan air bersih memang men­ja­di sumber munculnya berbagai persoa­l­an. Masa depan sekolah tak ter­urus karena anak-anak harus ber­kon­sen­trasi penuh mencari air bersih. Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti mendera me­re­ka. “Berangkat dari situlah, Aqua Danone In­donesia melalui Aqua untuk Anak Indo­ne­sia (AuAI) berkomitmen aktif mem­ban­tu memperbaiki kesejahteraan anak In­donesia.
Lebih lanjut, sebagai ben­tuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih ba­gi komunitas untuk kebutuhan me­ma­sak, mencuci, dan mandi dari setiap 1 liter bo­tol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mi­liliter berlabel khusus.

selain pe­nyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan mengupayakan memperpendek jarak sum­ber air ke kawasan penduduk melalui titik-titik pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal penempatan pipa-pipa penyaluran akan dilakukan. Jarak akan diperpendek men­jadi 50 meter dari 710 meter. Selanjutnya, pemeliharaan menjadi per­hatian Aqua pula, selain program berkesinambungan untuk mengikutsertakan warga setempat memelihara sumber air.
Pada tahap pertama, Aqua telah menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan Boking dan Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA menargetkan untuk menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana di NTT.

Program Satu untuk Sepuluh ini merupakan program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia. Program Satu untuk Sepuluh sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia .

2.   Program Pembangunan Desa Sosio-eko-bisnis

Berkaitan dengan program pemerintah Go Organic 2010, Danone Aqua memfasilitasi pengembangan masyarakat menuju desa sosio eko bisnis di Desa Karanglo, Kecamatan Polonharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. CSR dari Danone Aqua ini dihadiri Menteri Pertanian Suswono sekaligus memberikan pengarahan kepada petani di Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, Klaten. Kegiatan yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulyo Desa Karanglo merupakan pendekatan sosial dan lingkungan komunitas yang inovatif serta multipihak dengan tujuan pelestarian lingkungan, terutama sumber daya air dan pemberdayaan masyarakat. Selama ini,pihak aqua telah berupaya meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat dan ekonomi produktif lainnya yang berbasis ramah lingkungan melalui program Aqua Lestari.

Perusahaan membantu melakukan reboisasi taman nasional, penanaman bibit pohon, menyediakan akses air bersih, pemetaan penggunaan lahan dan air irigasi sampai dengan melakukan pelatihan manajemen pertanian dengan tujuan untuk memajukan serta memberikan manfaat.

3.   Program Pelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, dan Peningkatan Ekonomi

Aqua Lestari sudah berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, utamanya penyelamatan sumber mata air, sekaligus menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat hidup dan ekonomi. Berbagai program CSR sudah dijalankan secara berkesinambungan di Pandaan, Kebon candi, Pasuruan, dengan melibatkan berbagai pihak.

Di bidang penanaman, lebih dari 30.000 pohon pada 2008-2009, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani, Yayasan Kaliandra, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dayurejo dalam mengelola hutan asuh di lereng Gunung Arjuno. Program itu dilanjutkan pada 2010 dengan menanam 50.000 pohon.
Konservasi juga dilakukan Danone Aqua di kawasan hutan lindung Bromo Tengger bekerja sama dengan LSM Satu Daun, LMDH, dan Perhutani setempat. Program sudah diwujudkan dengan menanam 6.600 pohon di Kecamatan Tosari dan 12.000 pohon ditanam di Kecamatan Puspo. Hasilnya, penghijauan seluas 20 hektare lahan kritis.
Keuntungan lain yang bisa diambil masyarakat adalah mereka juga dapat menanam rumput gajah untuk makanan ternak. Dengan demikian tidak hanya hutan lindung yang semakin hijau, tetapi masyarakat setempat juga dapat mengembangkan perekonomian, sekaligus mendapatkan lahan rumput untuk pakan ternak.

Di bidang pendidikan Danone Aqua merintis kerjasama dengan sekolah dan pemerintah desa di berbagai wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Program Sekolah Sahabat Mata Air itu fokus terhadap pendidikan dan membangun kepedulian terhadap lingkungan hidup. Program tersebut dijalankan di 15 SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan, 2 SMA/SMK di Kota Pasuruan, dan satu SMK di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan program, Danone Aqua menjalin kerja sama dengan melibatkan Yayasan Satu Daun, Dinas Pendidikan, BLH Pasuruan, DKP Pasuruan, LMDH, dan masyarakat.

4.   Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Danone memiliki komitmen ganda. Yakni, keberhasilan bisnis dan perkembangan sosial,ada beberapa program CSR yang dijalankan Aqua. Antara lain, program pengelolaan daerah aliran sungai(DAS).
Saat ini ada sekitar delapan DAS yang masuk ke program CSR Aqua. Program ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni hulu dan hilir. Di hulu, tambahnya, dilakukan dengan melakukan perlindungan hutan dan merehabilitasi lahan kritis. Pertanian di sekitar aliran sungai pun dibuat agar lebih ramah lingkungan yang arahnya menuju pertanian organik. Selain itu Aqua juga melakukan pengolahan sampah.Untuk bagian hilir, disesuaikan dengan daerah di sekitar DAS. Untuk masyarakat laut misalnya, maka akan dibuat program untuk melindungi daerah laut.
Kegiatan CSR Aqua lainnya adalah program air bersih yang berjalan sejak 2007. Program ini bertujuan untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Saat ini,program ini dijalankan di 16 lokasi di seluruh Indonesia. Sekitar 21 proyek yang sudah selesai dan 10 lainnya masih berjalan.

ANALISIS DAN KESIMPULAN KEGIATAN CSR AQUA

Dari kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Aqua tersebut, dapat dikatakan bahwa Aqua cukup sukses dalam menjalankan program CSR-nya. Terbukti dari beberapa penghargaan yang telah diraih Aqua melalui program CSR yang telah dilaksanakan, yaitu:

1. Aqua mendapat penghargaan Gold pada KSN (Kesetiakawanan Sosial Nasional) Awards 2010 yang diselenggarakan oleh Kementrian Sosial dan CFCD (Corporate For Community Development Program)
2. Pada tahun 2014 AQUA Grup meraih Indonesian CSR Award (ICA) atas keberhasilan Perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
3. DANONE AQUA berhasil meraih penghargaan MDGs (Millenium Development Goals) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Metro TV dalam kategori pelestarian lingkungan (environmental sustainability) atas program WASH (water access, sanitation and hygiene).

Kesuksesan program-program CSR yang dilakukan oleh Aqua tidak terlepas dari faktor kredibilitas perusahaan yang telah menjadi salah satu perusahaan penghasil air mineral terkemuka di Indonesia sehingga memiliki profit keuangan yang cukup besar. Dengan profit keuangan yang cukup besar tersebut, Aqua berani mengeluarkan anggaran untuk CSR hingga mencapai angka 12 Miliyar Rupiah per tahun.

Aqua juga mengadakan program-program CSR dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Program tersebut dilakukan diseluruh golongan terkait baik itu di sekitar lingkungan pabrik, kemudian yang berskala nasional, maupun yang berskala internasional dengan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Jika ditinjau berdasarkan salah satu prinsip CSR yaitu “Triple Bottom Lines”, dimana perusahaan harus memperhatikan tiga unsur penting diantaranya :
  • Profit (Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang)
  • People (Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia)
  • Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati,biasanya berupa penghijauan hidup lingkungan hidup)
Dari ketiga unsur tersebut, aqua sudah dapat memenuhinya ,sehingga Aqua dapat dikatakan sebagai perusahaan yang sukses menerapkan program CSR nya .











Sumber:

New Product - My Pro D-1310