BAB I
Pertumbuhan ekonomi merupakan
masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan
fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakang ini. Dalam
periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata dibanding
periode sebelumnya. Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia
yang berlaku menimbulkan dua efek yang sangat berpengaruh yaitu, kemakmuran atau
taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan diciptakannya kesempatan kerja yang
baru bagi penduduk baru yang terus mengalami peningkatan jumlahnya.
Analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori makroekonomi. Analisis
itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi negara dalam jangka
panjang. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menentukan perrtumbuhan
ekonomi dilihat dari segi analisis permintaan agregat (Aggregate Demand) dan
penawaran agregat (Aggreate Supply).
Dalam analisis AD-AS istilah
penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pertama, dalam
analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran
agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan)
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan
perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam
analisis AD-AS ciri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
BAB II
PENJELASAN
Permintaan Agregat (aggregate
demand, AD) adalah Jumlah barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan di dalam
perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Permintaan agregat dapat
ditampilkan dengan menggunakan Kurva atau tabel yang menunjukkan berbagai jenis
barang & jasa yang dibeli secara kolektif pada tingkat harga tertentu.
Sedangkan kurva permintaan
agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menjelaskan hubungan antara
jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga ketika semua variabel
lain dianggap konstan. ada dua cara yang digunakan untuk menurunkan kurva
permintaaan agregat. Pendekatan yang pertama dan yang paling sederhana adalah
penekatan teori jumlah uang dimena permintaan agregat ditentukan semata-mata
oleh jumlah uang. Sementara pedekatan yang kedua didasarkan pada pengujian
perilaku bagian-bagian komponen permintaan agregat seperti konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih. Pendekatan ini juga
mempertimbangkan peran jumlah uang dalam menentukan permintaan agregat, tetapi
tidak secara langsung, melainkan dengan cara mempertimbangkn bagaimana
perubahan jumlah uang mempengaruhi komponen-komponen permintaan agregat.
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan agregat di dalam suatu perekonomian adalah:
a.
Pendapatan disposable (Yd) atau pengeluaran
konsumsi (C)
b. Tingkat
bunga (i)
c. Kepercayaan
dunia bisnis (business confidence) atau investasi (I)
d. Jumlah
uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
e. Pengeluaran
pemerintah (G)
f.
Pajak (T)
g. Pendapatan
luar negeri (Yf)
h. Harga
luar negeri (Pf)
i.
Nilai tukar riil (exchange rate atau ER)
Kurva permintaan agregat tersebut memiliki kemiringan (slope) negatif
yang menunjukan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga
hubungannya adalah negatif atau berkorelasi negatif.
Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurva permintaan agregat ber-slope negatif adalah:
1. Efek Kekayaan
Biaya yang
digunakan oleh produsen tergantung pada kekayaan yang dimiliki. Keduanya
memiliki satu hubungan yang positif. (Kekayaan mengacu pada pemegangan uang,
saham, obligasi, rumah serta asset fisik yang lain. Kekayaan yang dimiliki
dipengaruhi oleh tingkat harga)
2. Dampak Harga Bunga
Efek harga
bunga ditujukan karena perubahan tingkat haraga mempengaruhi harga bunga. Efek
ini mempengaruhi produksi & investasi
3. Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)
Jumlah ekspor
& impor dalam suatu ekonomi tergantung pada harga Domestic & asing
B. Pergerakan(Penurunan) Kurva Permintaan Agregat
Untuk menentukan permintaan
agregat, selain dengan melihat bagaimana uang memengaruhi jumlah permintaan
agregat, kita juga dapat menurunkan kurva permintaan agregat dengan
melihat 4 komponen, yaitu :
1. Pengeluaran konsumen ( customer expenditure )
Yaitu jumlah permintaan akan barang dan jasa konsumen.
2. Pengeluaran investasi yang direncanakan (
planned investment spending )
Yaitu jumlah pengeluaran yang direncanakan oleh
perusahaan atas mesin pabrik, dan barang modal lain yang bar ditambah
pengeluaran yang direncanakan atas rumah baru.
3. Pengeluaran pemerintah ( goverment spending )
Yaitu pengeluaran oleh semua jajaran pemerintah
atas barag dan jasa .
4. Ekspor bersih (net export )
Yaitu pengeluaran luar negeri bersih atas barang dan
jasa domestik, sama dengan ekspor dikurangi impor.
C.
Analisis Pengaruh
Perubahan Harga Terhadap Permintaan Agregat
Dalam hal ini
kita akan menganalisis pengaruh perubahan-perubahan harga secara umum terhadap
permintaan agregat dimana besarnya agregat disini ditunjukkan oeh besarnya
pendapatan nasional (Y). Dengan demikian kurva permintaan agregat dapat
digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat harga dengan besarnya
pendapatan nasional.
Adapun ciri-ciri
dari kurva permintaan agregat adalah kurva menghadap ke bawah atau menghadap ke
pusat sumbu, hal itu berarti bahwa seandainya hal-hal lainnya tetap sama,
sebuah penurunan keseluruhan tingkat harga dalam perekonomian yang bersangkutan
cenderung untuk meningkatkan kuantitas barang dan jasa yang diminta.
Ada tiga
alasan mengapa suatu penurunan tingkat harga meningkatkan kuantitas barang dan
jasa yang di minta:
(1) Konsumen
merasa lebih kaya, yang mendorong mereka menaikkan permintaan untuk barang-barang
konsumsi; (2) jatuhnya suku bunga, yang mendorong naiknya permintaan untuk
barang-barang investasi; (3) Depresiasi nilai tukar yang selanjutnya mendorong
naiknya permintaan ekspor neto, karena ketiga alasan itulah kurva permintaan
agregat menghadap ke pusat sumbu. Secara khusus kurva permintaan agregat yang
menghadap ke bawah mengasumsikan bahwa penawaran uang adalah tetap.
Dalam ekonomi
konvensional, ada dua pendapat mengenai jalur perubahan harga terhadap
perekonomian. Pendapat pertama di kemukaan oleh Keynes.
Menurut Keynes, apabila terjadi
perubahan harga, maka jumlah uang beredar riil (m/p) akan berubah, akibat lebih
lanjut adalah terjadi perubahan pada tingkat bunga (i), apabila tingkat bunga
berubah maka investasi (I) juga berubah. Perubahan investasi akan mengakibatkan
perubahan pendapatan nasional (Y). Mekanisme ini disebut efek Keynes atau juga
sering disebut sebagai efek bunga-Investasi.
Dalam keadaan
deflasi, yaitu dimana tingkat harga mengalami penurunan, nilai riil jumlah uang
yang beredar akan mengalami peningkatan. Dengan jumlah uang yang nilai
nominalnya sama dalam arti tidak berubah, menurunnya tingkat harga dengan lima
puluh persen, misalnya mengakibatkan meningkatnya real money supply menjadi dua
kali jumlah semula. Sebaliknya, sebagai akibat adanya inflasi dengan nominal
money supply yang sama dihasilkan real money supply yang lebih sedikit dari
pada sebelumnya.
Pendapat kedua
dikemukakan oleh A.C. Pigou,
menurutnya apabila terjadi perubahan harga dalam suatu perekonomian, maka masyarakat
merasa besarnya saldo kas riil mereka berubah. Untuk mengembalikan keadaan
kepada keadaan semula, mereka berusaha mempengaruhi besarnya pengeluaran
konsumsi (C) mereka. Perubahan tingkat konsumsi mengakibatkan perubahan
tingkat pendapatan nasional (Y).
D. Penawaran Agregat (Aggregate Supply)
Penawaran Agregat (aggregate
supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian, yang diminta pada
berbagai tingkat harga yang berbeda.
Kurva penawaran agregat (AS) adalah suatu kurva yang menggambarkan
pendapatan nasional (nilai barang dan jasa) yang akan di produksikan sector
perusahaan pada berbagai tingkat harga. Kurva AS menerangkan tentang pendapatan
nasional yang akan diwujudkan perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat
harga. Bentuk kurva
penawaran agregat yaitu menaik dengan makin tingginya harga. Menurut model
ini, tingkat harga dan kuantitas output bergerak sedemikian rupa sehingga
menyesuaikan permintaan agregat dan penawaran agregat dan membawa keduanya pada
kondisi ekuilibrium atau keseimbangan.
Penawaran agregat di dalam suatu
perekonomian dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :
1. Besarnya
angkatan kerja
2. Besarnya
stok capital
3. Keadaan
atau tingkat teknologi
4. Tingkat
pengangguran alamiah
5. Harga
factor-faktor produksi
Dalam penawaran agregat penting untuk
membedakan antara penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang. Penawaran
agregat jangka pendek merupakan jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di
dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada
berbagai tingkat harga.
Sedangkang penawaran agregat
jangka panjang adalah lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan
ketika upah dan harga-harga telah di sesuaikan sedemikian rupa sehingga
masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntungan dan
perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh.
Dalam ekonomi Islam, kurva
penawaran agregat menggambarkan volume produk nasional yang akan diproduksi
pada tingkat harga yang berbeda-beda. Oleh karena dalam ekonomi Islam tidak ada
monopoli dalam setiap pasar,maka uang atau upah nominal yang harus dibayarkan
kepada pekrja adalah benar-benar sempurna fleksibel dapat bergerak ke atas dan
kebawah. Fungsi produksi agregat dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = Y (N)
Dalam ekonomi konvensional Setiap
kenaikan permintaan agregat untuk barang dan jasa menunjukkan kenaikan penerimaan
perusahaan-perusahaan yang hasilnya dibeli oleh masyarakat. Perubahan permintaan
agregat akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan bereaksi, sehingga akan
terjadi perubahan penggunaan factor-faktor produksi, perubahan tingkat harga
dan sebagainya, untuk selanjutnya perusahaan-perusahaan lain pemasok input bagi
perusahaan-perusahaan yang mengalami perubahan permintaan akan memberikan
reaksi dengan menyesuaikan permintaan akan input maupun factor-faktor produksi
lainnya.
Dalam kurva penawaran agregat
jangka panjang, kurva berbentuk vertical karena dalam jangka panjang, penawaran
barang dan jasa dari suatu perekonomian tergantung pada penawaran modal dan
tenaga kerja dan teknologi produksi yang tersedia yang digunakan untuk mengubah
modal dan tenaga kerja itu menjadi barang dan jasa. Karena tingkat harga tidak
mempengaruhi penentu-penentu jangka panjang dari produk domestic bruto riil.
Dan kurva penawaran agregat
jangka panjang dapat bergeser, dikarenakan tingkat pengangguran alamiah yang
berubah, tingkat output alamiah dari perekonomian yang bersangkutan juga
berubah.
Sebagai contoh, jika Kongres Amerika Serikat akan menaikkan upah
minimum, tingkat pengangguran alamiahakan meningkat dan perekonomia yang
bersangkutan akan memproduksi kuantitas barang dan jasa yang lebih
sedikit.akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke
sebelah kiri. Kebalikannya, jika ada reformasi system asuransi pengangguran
yang ditujukan untuk mendorong para pekerja yang sedang menganggur untuk
mencari pekerjaan baru, tingkat alami pengangguran akan jatuh dan kurva
penawaran agregat akan bergeser ke kanan. Kurva penawaran agregat juga dapat
melengkung ke atas pada jangka pendek. Perbedaan mendasar antara kondisi jangka
panjang dengan jangka pendek adalah perilaku dari penawaran agregat
Berikut Kurva Penawaran Jangka
Panjang
Keterangan : Jumlah output yang ditawarkan pada tingkat
harga tertentu merupakan tingkat ouput alamiah (natural ratelevel of output)
dalam jangka panjang, sehingga kurva penawaran agregat jangka panjang LRAS
meupakan garis vertikal pada Yn.
Sedangkan,Pergeseran Kurva
Penawaran Agregat Jangka Pendek yaitu :
Jika biaya produksi suatu outpu
meningkat, keuntungan atas suatu unit output menurun, dan jumlah output yang
ditawarkan pada setiap tingkat harga menurun.
Kesimpulan : Kurva penawaran
agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya produksi meningkat dan ke
kanan ketika biaya menurun.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek bergeser
adalah factor yang mempengaruhi biaya produksi ;
1) Tingkat
kekakuan pasar tenaga kerja,
2) Perkiraan
inflasi,
3) Upaya
pekerja untuk mendorong upah riil mereka, dan
4) Perubahan
biaya produksi yang tidak berkaitan dengan upah (seperti biaya
energi).
Tiga faktor pertama menggeser
kurva penawaran agregat jangka pendek dengan mempengaruhi biaya upah, faktor
keempat mempengaruhi biaya-biaya produksi lain.
1. Tingkat kekakuan
pasar tenaga kerja.
Kekakuan upah riil mengurangi
tingkat penemuan pekerjaan dan mempertinggi pengangguran.Jika perekonomian
sedang mengalami kenaikan dan pasar tenaga kerja bersifat kaku (Y >Yn
),pemberi kerja mungkin mempunyai kesulitan untuk mempekerjakan tenaga kerja
yang memenuhi mutu dan bahkan mungkin mempunyai kesulitan untuk memelihara
tenaga kerjanya sekarang. Karena permintaan akan tenaga kerja sekarang melebihi
penawaran di pasar tenaga kerja, maka pemberi kerja (perusahaan) akan menaikkakn
upah untuk menarik pekerja yang dibutuhkan dan biaya produksi akan meningkat.
Biaya produksi yang semakin tinggi akan mengurangi keuntungan per unit output
pada setiap tingkat harga, dan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser
ke kiri.
Sebaliknya, jika perekonomian
mengalami penurunan dan pasar tenaga kerja longgar (Y< Yn), maka dalam pasar
tenaga kerja yang longgar dimana jumlah tenaga kerja yang diminta lebih kecil
daripada jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi akan menurun,
jadi keuntungan per unit output akan meningkat dan kurva penawaran agregat
jangka pendek akan bergeser ke kanan.
Kurva Penawaran Jangka Pendek
2. Perkiraan
Tingkat Harga
Kenaikan perkiraan tingkat harga
mengakibatkan upah lebih tinggi, yang selanjutnya menaikkan biaya produksi,
menurunkan keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga, dan menggeser
kurva penawaran ke kiri.
Maka, kenaikan perkiraan tingkat
harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri, semakin besar perkiraan
kenaikan tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi), maka semakin
besar pergeserannya.
3. Dorongan
Upah
Misalkan bahwa para pekerja
memutuskan untuk mogok kerja untuk mendapatkan upah riil yang lebih tinngi dan
mereka berhasil mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka dorongan upah oleh
para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.
4. Perubahan
Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah.
Perubahan teknologi dan penawaran
bahan-bahan mentah disebut guncangan penawaran (supply shocks) juga dapat
menggeser kurva penawaran agregat. Guncangan penawaran negatif, seperti
pengurangan ketersedian bahan mentah, yang harganya meningkat, akan
meningkatkan biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan
sebaliknya.
Perkembangan teknologi baru akan
menurunkan biaya produksi, dengan menaikkan produktivitas pekerja hal ini juga
dapat disebut dengan guncangan penawaran positif, yang dapat menggeser kurva
penawaran agregat ke kanan.
PENYEBAB PERUBAHAN KESEIMBANGAN
1) Perubahan
keseimbangan yang disebabkan oleh guncangan permintaan agregat.
Pada Kurva
menunjukkan dampak pergeseran ke kanan dalam kurva permitaan agregat karena
adanya guncangan permintaan positif : kenaikan jumlah uang beredar (M ), kenaikanengeluran
pemerintah (G), dan kenaikan ekspor bersih (NX), penurunan pajak (T ),
atau kenaikan keinginan konsumen dan perusahaan untuk brbelanja karena mereka
lebih optimis (C , I ).
kurva tersebut menunjukkan perekonomian pada awalnya berada pada keseimbangan jangka panjang di titik 1, dimana kurva permintaan agregat awal AD1 berpotongan degan kurva penawaran jangka pendek AS1, perekonomian bergerak ke titik 1 dan output maupun harga meningkat. Tetapi perekonomian tidak akan tetap berada pada titik 1 dala jangka panjang, karena output pada Y1 berada ada tingkat alamiah. Upah akan meningkat, menaikkan biaya produksi pada semula tingkat harga, dan kurva penaaran agregat jangka pendek akan bergeser ke kiri ke AS2, dimana perekonomia akan tetap berada. Dengan demikian, perekonomian (keseimbangan) menggeser kurva permintaan jangka panjang (LRAS) pada Yn.
kurva tersebut menunjukkan perekonomian pada awalnya berada pada keseimbangan jangka panjang di titik 1, dimana kurva permintaan agregat awal AD1 berpotongan degan kurva penawaran jangka pendek AS1, perekonomian bergerak ke titik 1 dan output maupun harga meningkat. Tetapi perekonomian tidak akan tetap berada pada titik 1 dala jangka panjang, karena output pada Y1 berada ada tingkat alamiah. Upah akan meningkat, menaikkan biaya produksi pada semula tingkat harga, dan kurva penaaran agregat jangka pendek akan bergeser ke kiri ke AS2, dimana perekonomia akan tetap berada. Dengan demikian, perekonomian (keseimbangan) menggeser kurva permintaan jangka panjang (LRAS) pada Yn.
Meskipun dampak
awal jangka pendek dari pergeseran ke kanan kurva permintaan agregat adalah
kenaikan tingkat harga da utput, dampak akhir jangka panjang hanya berupa
kenaikan tingkat harga.Pergeseran kurva permintaan agregat dari ke ,
menggerakkan perekonomian dari titik 1 ke titik 1'. Karena >Yn, kurva
penawaran agregat jangka pendek mulai bergeser ke kiri, secara perlahan
mencapai , dimana output kembali ke Yn dan tingkat harga meningkat menjadi .
2) Perubahan
Keseimbangan yang Disebabkan oleh Guncangan Penawaran Agregat
Seandainya
perekonomian pada awalnya berada pada tingkat output alamiah pada titik 1
ketika kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser dari ke pada kurva
karena guncangan penawaran negatif
(kenaikan harga energi yang tajam, misalnya). Perekonomian akan bergerak dari
titik 1 ke titik 2, dimana tingkt harga meningkat tetapi output agregat
menurun. Keadaan dari harg ayang menngkt, tetapi utput agregat menurun,
sebagaimana digambarkan pada figur 7 disebut sebagai stagflasi.
Meskipun
pergeseran ke kiri dalam kurva penawaran agregat jangka pendek pada awalnya
menaikkan tingkat harga dan menurunkan output, dampak akhir adalah bahwa
tingkat harga dan output tidak berubah.
Kurva Respons Output dan
Tingkat Harga terhadap Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
BAB III
PENUTUP
Keseimbangan pendapatan nasional (yang
dalam analisis AD-AS dinamakan juga sebagai keseimbangan makroekonomi ),
dicapai apabila kurva AD berpotongan dengan kurva AS. Keseimbangan ini akan
menentukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan pendapatan nasional
riil yang akan diwujudkan. Perpotongan kurva AD-AS akan mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan tersebut disebabkan oleh tiga
faktor, yaitu: perubahan AD saja, perubahan AS saja, dan perubahan serentak
atau secara beruntun dalam AD dan AS .
Perubahan-perubahan dalam
komponen pengeluaran agregat yaitu C,I,G,X, dan M akan menggeser kurva AD. Kurva
AD akan bergeser ke kanan apabila C,I,G, dan X bertambah, dan akan bergeser ke
kiri apabila M bertambah, dan kenaikan terhadap S & T.
Kurva AS akan bergeser ke kiri
(atau ke atas) apabila:
- Harga bahan mentah yang diimpor meningkat
- Nilai mata uang domestik merosot
- Pajak impor dan pajak lain bertambah
- Upah kerja & biaya lainnya seperti listrik meningkat
Sebaliknya kurva AS dapat
bergeser ke kanan apabila : kemajuan teknologi berlaku, pajak pemerintah
diturunkan, infrastruktur bertambah baik, dan administrasi pemerintah lebih
efisien dan menggalakan kegiatan swasta.
Sumber:
- Sukirno, Sadono.2011. Makro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
- http://pustakauntuksemua.blogspot.co.id/2013/06/analisis-permintaan-dan-penawaran.html
KISAH SUKSES SAYA DAPAT MODAL USAHA DARI KOPERASI GLOBAL NUSANTARA JAKARTA
BalasHapusasalamualaikum saya ingin berbagi cerita kisah sukses saya terima modal usaha dari KOPERASI GLOBAL NUSANTARA yang beralamat'kan di GEDUNG PLAZA SENAYAN JAKARTA lantai 2 A5, Perkenl'kan saya pengusaha furnitur yang juga anggota KOPERASI GLOBAL NUSANTARA. Pada awalnya saya bekerja di Jepara selama 2 tahun sebagai pengrajin furnitur, namun sejak 3 tahun belakangan ini, saya mengelola usaha furniturnya sendiri di Pati. Saya memulai usaha ini dengan modal yang terbatas serta gudang kecil dan 8 karyawan. Seiring dengan semangat dan konsistensi kualitas produk ini, saya memiliki cita-cita untuk mengembangkan usaha ini. Sehingga beberapa bulan yang lalu saya ketemu pengusaha sukses yang di sebut bpk H BUDIMAN, Alhamdulillah setelah
saya terbuka dari masalah saya yang lagi terbentur di modal usaha, alhamdulillah beliau memberikan no hp ketua KOPERASI GLOBAL NUSANTARA BELIAU ATAS NAMA DRS.H. RISWANDI S.E No hp beliau. 0853-2174-0123 dan singkat cerita saya'pun memberanikan diri menghubungi beliau dan saya terbuka masalah modal usaha saya, alhamdulillah beliau memberikan 1 berkas pinjaman dana senilai 500 Juta, dan masalah pikbed dana'nya cuman 2,5 % selama 3 tahun pinjaman, jadi pikbed pinjaman total 512.500.000 dan masalah persyaratan beliau hanya minta beberapa copy'an berkas yang pertama Foto copy Kk dan KTP 5 lembar, pas foto 3x4 5 lembar dan bukti adimistrasi pencairan dana senilai 2,5 % dari nilai permohonan dana, dan saya pun sempat berpikir jangan jangan ini penipuan tapi saya juga percaya dan yakin karena orang yan memberi aku no hp beliU adalah orang yang terpercaya dan ternama di PATI JAWA TENGAH jadi saya langsun selesai.kan adm'nya yang 2,5 % total 12.500.000 saya transfer ke rek bendahara koperasi global nusantara langsun ke ibu NOVI YENNI, jadi dari itu saya tetap semangat dapat modal usaha tersebut jadi setelah saya lengkapi persyaratan.nya 1 jam kemudian saya ada tlp langsun dari bpk DRS.H.RISWANDI. S.E untuk saya di perintah'kan cek dana'nya melalui rekening yang saya ajuh'kan kepada bpk DRS.H.RISWANDI.S.E alhamdulillah setelah saya cek di perbankan ternyata ini seperti mimpi saldo saya bertambah 500 juta, sekarang saya membangun gudang yang lebih luas agar dapat menambah kapasitas produksi ini. Saat ini furnitur buatan saya sudah tersebar dan dipasarkan di Sumatera dan daerah lainnya. Bagi saya, pinjaman KOPERASI GLOBAL NUSANTARA berdampak sangat positif bagi usahanya hingga bisa meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan yang sangat tinggi pada saat bulan Lebaran lalu. Pada awalnya hanya berkapasitas produksi untuk 2 truk, saat ini bisa memenuhi permintaan sebanyak 6 truk. Dengan karyawan sebanyak 25 orang, Rukani memiliki rencana untuk ekspansi dan berharap bisa terus menjadi anggota KOPERASI GLOBAL NUSANTARA JAKARTA.
Tabel nominal pinjaman di bawah ini :
1• 62.500.000 adm 1.875.000
2• 125.000.000 adm 3.750.000
3• 250.000.000 adm 7.500.000
4• 500.000.000 adm 12.500.000
5• 750.000.000 adm 20.000.000
6• 1 milyar adm 27.500.000
~KETENTUAN FORMAT DI BAWAH INI DIKIRIM KE BPK RISWANDI SETELAH ADM'NYA ACC.
NAMA LENGKAP:
ALAMAT LENGKAP:
NO KTP:
NO KK:
NO REKENING ANDA:
NOMINAL PINJAMAN: