Rabu, 04 Oktober 2017

Mengenal Lebih Dalam Koperasi Simpan Pinjam KODANUA



Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang kedudukannya belum begitu dimengerti dan dipahami sebagian lapisan masyarakat, karena minimnya informasi, publikasi, dan proses pemasaran menjadikan keberadaan koperasi masih terdengar asing di kalangan masyarakat awam. 

Untuk itu, dalam penulisan ini akan dibahas dan dianalisa salah satu contoh koperasi yang berada di Indonesia. Koperasi tersebut adalah KSP KODANUA. Pembahasan ini sekaligus untuk memenuhi mata kuliah Ekonomi Koperasi .

Sebelumnya.. Apakah kalian mengetahui KSP Kodanua ?
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan perkenalan singkat mengenai KSP KODANUA


Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang kedudukannya belum begitu dimengerti dan dipahami sebagian lapisan masyarakat. Hal ini diperkuat karena minimnya informasi mengenai operasional koperasi, publikasi, dan proses pemasaran menjadikan keberadaan koperasi masih terdengar asing di kalangan masyarakat awam.

Menanggapi hal tersebut, saya akan mengenalkan dan melakukan analisis pada salah satu koperasi yang kedudukannya sudah diakui dalam dunia koperasi .Koperasi Simpan Pinjam (KSP) KODANUA Berkantor pusat di Jl. Prof Dr Latumeten I No. 41 Kampung  Jelambar  Ilir, kelurahan  Jelambar,Kecamatan Grogol  Petamburan, Jakarta  Barat.

KSP KODANUA merupakan suatu badan yang dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat setempat yang membutuhkan uluran tangan dan kemudian pendiriannya diprakarsai oleh sejumlah guru dan karyawan bank pasar. KSP Kodanua yang semula (1978) beranggotakan 22 orang  dengan  karyawan  4 orang, berhasil dalam melakukan kinerja operasionalnya sehingga pada akhir tahun 2016 anggotanya mencapai 16.307 orang,dengan jumlah karyawan sebanyak 430 orang. Saat ini KSP Kodanua memiliki 22  Kantor cabang pembantu yang tersebar di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Pengesahan  KSP  Kodanua  sebagai  badan  hukum diberikan  pada  tanggal  27  Agustus 1977, dengan nomor 12 B.H/1. Dengan pengesahan sebagai badan hukum ini, maka KSP Kodanua secara sah dapat menjalankan kegiatan usaha pelayanannya dalam bentuk simpan pinjam kepada anggota.

BAB I
Konsep Aliran dan Sejarah Koperasi 

Pengertian Koperasi Secara Umum 

Menurut Undang-Undang Dasar Koperasi Nomer 25 Tahun 1992 “Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang yang melandaskan kegiatanya berdasarkan atas azas kekeluargaan”.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomer 27 “Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat kerja pada umumnya”. Dengan demikian maka koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. 

KSP KODANUA secara umum telah sesuai menurut Undang-Undang Dasar Koperasi Nomer 25 Tahun 1992 karena koperasi ini berlandasan kekeluargaan, dimana adanya keterkaitan saling membantu antar kebutuhan anggotanya, dengan berorientasi sebagai badan usaha simpan pinjam yang bersegmen pasar Pengusaha/pedagang kecil.

Konsep Koperasi 

Konsep koperasi menjadi 3 (tiga) macam yakni :

1. Konsep koperasi barat

Koperasi adalah organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

2. Konsep koperasi sosialis

Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Tujuannya untuk merasionalkan factor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif. 

3. Konsep koperasi negara berkembang

Konsep ini mampunyai ciri-ciri yaitu dominasi dari pemerintah yang terlalu campur tangan dalam hal pembinaan dan pengembangannya.
Tujuan dari konsep ini yaitu lebih untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya. 

Konsep KSP Kodanua  

KSP Kodanua menerapkan konsep koperasi Barat. Hal ini disimpulkan karena koperasi Kodanua merupakan koperasi yang mulanya berbentuk suatu perkumpulan arisan. Kegiatan  ini  secara  sosial  telah  dapat menggalang persaudaraan dan persahabatan diantara para anggotanya, tetapi seiring berjalannya waktu menimbulkan rasa jenuh bagi anggotanya. Anggota juga merasakan, bahwa sistem arisan tidak banyak memberikan dampak ekonomi yang berarti.

Dengan kesimpulan tersebut kemudian diusulkannya gagasan untuk meningkatkan kegiatan arisan ini menjadi sebuah koperasi,berbentuk simpan pinjam yang diharapkan mampu memberikan pelayanan ekonomi seperti memperoleh dana untuk  memenuhi kebutuhan modal ataupun kebutuhan mendesak lainnya yang  tidak  saja berdampak  sosial  tapi juga  ekonomi. 

Aliran Koperasi

Aliran koperasi menurut Paul Hubert Casselmen, secara umum dikelompokan menjadi 3 aliran, yaitu: Aliran Yardstick, Aliran Sosialis, dan Aliran Persemakmuran (Commonwealth).
Dilihat dari operasi kegiatannya KSP Kodanua menganut aliran Persemakmuran (Commonwealth) karena memiliki peran diantaranya,sebangai berikut :
  1. Sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi 
  2. Sebagai wadah ekonomi rakyat yang berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat 
  3. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat, terutama yang bersifat kecil
Pada dasarnya Konsentrasi pembiayaan KSP Kodanua adalah kepada masyarakat sekitar yang butuh modal usaha. Mereka adalah para pedagang kecil yang bergerak di sektor produktif namun sulit memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan formal. 

Sejarah singkat Koperasi Simpan Pinjam Kodanua 

Perkembangan KSP Kodanua sehingga mencapai titik kesuksesan dan kinerja nyata seperti sekarang ini, ditempuh dalam kurun waktu lebih dari seperempat abad. Dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat sekitar koperasi, yang membutuhkan uluran tangan dan kemudian diprakarsai oleh sejumlah guru dan karyawan bank pasar, KSP Kodanua yang semula (1978) beranggotakan 22 orang dengan karyawan 4 orang, berhasil bangkit dan maju, sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah anggota, yang pada akhir tahun 2016 anggotanya   mencapai   16.307 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 430 orang.

Peningkatan tersebut dicapai dalam waktu yang cukup lama dengan jalan yang tidak terlalu mulus.Tanpa berbekal modal, pengetahuan maupun pengalaman berkoperasi kecuali tekad yang kuat untuk mengembangkan lembaga ekonomi berbentuk koperasi KSP Kodanua memulai debutnya dengan konflik internal.

Dalam perjalanan selanjutnya melalui proses pembelajaran melalui forum-forum seminar, lokakarya, diskusi, kursus, kunjungan ke koperasi-koperasi yang sudah lebih dulu mapan dan terutama melalui pengalaman sendiri, grafik prestasi KSP Kodanua terus meningkat dari tahun ke tahun hingga ke kondisi seperti saat ini.











Sumber :





New Product - My Pro D-1310